BELAJAR
MENGAJAR DALAM KELOMPOK
Belajar
adalah suatu proses yang rumit yang menimbulkan kesulitan-kesulitan bagi
orang-orang muda maupun orang dewasa.Bagaimana juga mengajar mereka itu adalah
suatu tantangan bagi para guru maupun fasilitator.Orang muda maupun dewasa
memandang situasi belajar itu sangatlah berbeda di bandingkan dengan
anak-anak,dan proses belajarnya berbeda pula.
MENGENAL
DAN MENOLONG WARGA BELAJAR
Pendapat bahwa orang muda dan dewasa itu
telah menguasai dirinya berati ia merupakan orang matang dan bertanggung jawab.
Tepat atau tidaknya tanggapan ini, bagaimanapun juga orang itu ingin di anggap
dan di perlakukan sebagai orang dewasa. Ia mampu dan berkeinginan untuk membuat
keputusannya sendiri, dan meamng ia mesti berbuat begitu. Ia tidak mau di
perlakukan sebagai kanak-kanak yang merupakan orang yang dalam tahap
ketergantungan.
Krena itu pemimpin,guru,fasilitator, atupun
apapun juga namanya hendaknya mereka mengajar mereka iyu dalam yang sedemikian
rupa, sehingga mereka memperoleh
kesempatan untuk membuat keputusan sendiri dan menyadari bahwa seseorang dapat
belajar secara efektif bila memiliki
rasa tanggung jawab dan terlibat secara aktif di dalam proses belajar-mengajar.
Orang muda ataupun orang dewasa telah memiliki pengalaman yang
bermacam-ragam yang sangat mempengaruhi
kehidupannya.Pengalaman-pengalaman itu membuat kesan yang mendalam di dalam
dirinya dan ikut membentuk cara-cara berpikir mereka.
Dengan demikian ia bereaksi kepada
situasi,pikiran-pikiran baru, dan pengertian-pengertian baru dari segi
pengalaman-pengalaman itu.
Peminjaman kelompok hendaknya
mempertimbangkan hal itu semua sebagai sesuatu yang berharga bagi masing-masing
anggota kelompok, dan memperbolehkan mereka ikut serta tanpa perasaan khawatir,
dan menjadikan mereka berarti di dalam suasana belajar sebagai suasana baru
bagi mereka. Dengan cara inilah pengalaman-pengalaman itu menjadijalan pembuka
bagi pengertian-pengertian baru
Suasana/situasi belajar-mengajar itu akan
mempengaruhi proses belajar-mengajar adalah penting untuk menerima kenyataan
bahwa tiap individu merupakan pribadi mandiri yang belum tentu setuju pendapat
orang lain, termasuk pendapat pemimpin kelompok itu sendiri. Kepentingan
tentang kesejahteraannya akan lebih memungkinkan dirinya mengevaluasi
fakta-fakta dan menerima perubahan, dan bukan mempertahankan diri bila
pendapat-pendapat baru di sajikan.
Warga belajar itu sendiri jauh lebih
penting di bandingkan dengan informasi yang di pelajari atapun cara mengajar
yang di pergunakan. Informasi nyata ataupun tidak akan berguna kecuali ia
berharga bagi warga belajar dan bila ia membuat dirinya menjadi berbeda dalam
kehidupannya.
Informasi hendaknya di pergunakan untuk menolong warga belajr agr
menjadi lebih matang, dan bukannya memperlakukan mereka dengan sekumpulan fakta
yang tidak berhubungan dan tidak berarti. Apa yang terjadi pada diri warga
belajar adalah merupakan hal penting.
Suasana yang di penuhi kejujuran, perasaan terjamin, saling percaya
mempercayai dan harga menghargai mesti di kembangkan sehingga warga belajar
akan merasa bebas untuk mengatakn pendapatnya secara jujur.
Dengan menerima setiap warga belajrar sebagai pribadi yang berharga maka
pemimpin kelompok pertama-tama akan memberikan dorongan dan bantuan secara
progresif untuk menerima dirinya sendiri dan memahami mengapa ia berbuat
seperti adanya, kemudian bila perlu.pemimpin kelompok akan bergerak ke arah
tantangan yang di percayai warga
belajar.
Suatu tantangan yang tajam yang di rasakan warga belajar akan menghambat
belajar itu sendiri atau akan menghilangkan kesempatan belajar berlangsung.
0 komentar:
Posting Komentar